segmen 1 adalah informasi tentang hardware fisik kita, misalnya /dev/hda1 , ./dev/hda2
segmen 2 tempat kita akan meletakkan di direktori mana (dilinux) /mnt/win_c , /mnt/win_d direktori ini adalah direktori default yang telah dibuat oleh linux, jika anda ingin membuatnya sendiri, gunakan mkdir dengan hak akses root
segmen 3 untuk tipe sistem, misalnya ext2 untuk linux vfat untuk windows 9x, ntfs untuk windows 2k dan xp
segmen 4 adalah option untuk field 3, dipisahkan oleh tanda koma (,) noauto untuk jangan mounting ketika booting lawannya adalah auto yang mounting ketika booting. user jika user boleh mounting,
segmen 5 tanda 0 jika anda tidak membackup mounting, 1 untuk membackup mounting. Defaultnya adalah 0
segmen 6 tanda 1 jika untuk sistem file root (/), 2 untuk sistem lain, dan defaultnya adalah 0
Sebagai contoh jika mau automatis mouting drive c dengat OS windows 98 ketika booting linux adalah :
Buat dulu direktori dengan user root, misal win_c , letakkan saja direktori ini di /mnt. Caranya adalah :
cd /mnt
mkdir win_c
kemudian ubah file /etc/fstab gunakan editor sesuai selera misal
kedit /etc/fstab
tambahkan perintah ini di urutan terbawah
/dev/hda1 /mnt/win_c vfat auto,user 0 0
simpan dan lihat kembali direktori /mnt/win_c , bila tidak ada hasil, coba reboot dahulu.
selamat mencoba
No comments:
Post a Comment